Sunday 31 July 2016

LAPORAN PERJALANAN STUDI WISATA KE BALI
Penulisan laporan ini bertujuan untuk
menyelesaikan tugas sekolah













DISUSUN OLEH :

NAMA       :        Zakaria Ahmad
NIS             :        8769
KELAS      :        XI MIPA 1



SMA NEGERI 1 AMBARAWA
Jl. Yos Soedarso 46
Tahun Ajaran 2015/2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul Laporan Perjalanan Studi Wisata Ke Bali ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia Semester Genap kelas XI IPA. Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.        Bapak Drs.  Hendro Saptanto, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Ambarawa
2.        Ibu Sri Murtini, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Ambarawa
3.        Ibu Suparmi, S.Pd selaku wali kelas XI MIPA 1
4.        Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan karya tulis ini, serta
5.        Teman-teman XI MIPA 1 dan pihak lain yang turut mendukung kami dan memberi motivasi kepada kami.
Tujuan dari dibuatnya karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas sekolah dan sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan study wisata yang telah kami lakukan.
Tiada kesempurnaan di dunia ini, begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
Semoga karya tulis yang berjudul Laporan Perjalanan Studi Wisata Ke Bali memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.
                                                                                     Ambarawa, 26 Maret 2016

                                                                                                     Penulis
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...................................................................................................  i
DAFTAR ISI ................................................................................................................  ii
BAB I    PENDAHULUAN
                             A.       Latar Belakang Penulisan......................................................................... 1
                             B.       Tujuan Penulisan..................................................................................... 1
                             C.       Manfaat Penulisan................................................................................... 2
                             D.       Sistematika Penulisan.............................................................................. 2
BAB II   PEMBAHASAN
A.       Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................................................. 3
a.       Hari Pertama..................................................................................... 3
b.      Hari Kedua....................................................................................... 5
c.       Hari Ketiga....................................................................................... 7
d.      Hari Keempat................................................................................... 9
e.       Hari Kelima...................................................................................... 9
B.       Objek Wisata yang dikunjungi di Bali................................................... 10
a.       Tanah Lot....................................................................................... 10
b.      Bedugul.......................................................................................... 10
c.       Pantai Kuta..................................................................................... 11
d.      Tanjung Benoa............................................................................... 12
e.       Pantai Pandawa.............................................................................. 12
f.       GWK.............................................................................................. 13
g.       Monumen Bajra Shandi.................................................................. 13
h.      Puja Bandala.................................................................................. 14
C.       Pusat Perbelanjaan................................................................................. 15
a.       Joger............................................................................................... 15
b.      Krisna Bali..................................................................................... 15
c.       Karang Kurnia................................................................................ 16
BAB III PENUTUP
I.        Simpulan........................................................................................ 17
II.     Saran.............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................  19
LAMPIRAN ................................................................................................................ 20







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Penulisan
Dengan berjalannya waktu banyak hal yang telah berubah di Indonesia salah satunya, khususnya adalah perkembangan dunia pariwisata yang berkaitan dengan peninggalan-peninggalan bersejarah yang tersebar di negeri ini yang menjadi salah satu alasan diadakannya study wisata. Study wisata merupakan suatu agenda rutin tahunan yang diselenggarakan SMA Negeri 1 Ambarawa.
Indonesia merupakan negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah Pulau Bali,  setiap tahunnya banyak wisatawan asing maupun domestik datang mengunjungi Pulau Bali. Mereka tidak hanya tertarik oleh keindahan alamnya saja. Mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat Bali yang begitu kental dan terjaga oleh masyarakatnya, meskipun banyak kebudayaan asing yang mulai masuk kedalamnya. Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki objek wisata yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran. Disana terdapat budaya yang begitu kental dan melekat pada masyarakatnya. Banyak budaya Bali yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia, beberapa diantaranya yaitu Tari Pendet, Tari Kecak, Subak (sistem terasering pada sawah), dan masih banyak lagi.
Berdasarkan uraian di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah “LAPORAN PERJALANAN STUDI WISATA KE BALI”.

B.       Tujuan Penulisan
1)        Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan sekolah.
2)        Sebagai pertanggung jawaban secara tertulis setelah dilaksanakan study wisata.
3)        Penulis ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata yang ada di pulau Bali kepada pembaca.
4)        Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan.
5)        Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
6)        Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di Lapangan.
7)        Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
8)        Mengenal kebudayaan Nusantara.
9)        Untuk berlatih menyusun Karya Tulis secara Sistematis.



C.      Metode Penulisan
1.                   Metode observasi / pengamatan. Merupakan suatu proses yang sangat kompleks,yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis(Sutrisno Hadi). Metode pengamatan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan
2.                   Metode  Wawancara. Proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah ditentukan dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.(Charles Stewart dan W.B Cash)
3.                   Metode dokumentasi. Kami mengambil gambar atau foto objek wisata yang kami kunjungi.
4.                   Metode kaji pustaka. Kami juga memanfaatkan brosur-brosur,buku panduan,dan membuka situs-situs tentang Bali yang ada di internet sebagai pelengkap bahan.

D.      Sistematika Penulisan
 

BAB I : PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Penulisan
2.      Tujuan Penulisan
3.      Manfaat Penulisan
4.      Sistematika Penulisan
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
1.      Hari Pertama
2.      Hari Kedua
3.      Hari Ketiga
4.      Hari Keempat
5.      Hari Kelima
B.     Objek Wisata yang dikunjungi di Bali
a.       Tanah Lot                         e. Pantai Pandawa
b.      Bedugul                            f. GWK
c.       Pantai Kuta                      g. Monumen Bajra Shandi
d.      Tanjung Benoa                 h. Puja Bandala
C.     Pusat Perbelanjaan
a.       Joger
b.      Krisna Bali
c.       Pasar Karang Kurnia
BAB III : PENUTUP
a.    Simpulan
b.    Kritik dan Saran





BAB II
PEMBAHASAN

A.      Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Study wisata ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret – 14 Maret 2016
   
    Hari Pertama
Kamis, 10 Maret 2016
Sudah kutungggu sejak lama hari ini, study tour ke Bali adalah study tour pertama bagiku karena saat SMP study tournya digagalkan. Satu hari sebelumnya aku telah mempersiapkan barang dan alat yang diperlukan. Barang yang aku persiapkan antara lain alat mandi, alat sholat, pakaian, sepatu, sandal, topi, kacamata, makanan, dan lain-lainnya. Di hari itu juga banyak sanak keluarga yang datang untuk memberi pesangon, itu merupakan tambahan uang saku bagiku walaupun uang saku yang diberikan oleh orang tuaku lebih dari cukup. Dengan diberikan pesangon dari sanak keluargapun membuat ibuku memberi pesan kepadaku agar memberikan oleh-oleh kepada sanak keluarga. Setelah semua barang aku masukkan kedalam koper, ada yang aku masukkan juga ke dalam tas dan tas kecilku. Tidak terlupa di sore hari itu, aku diajak ibuku pergi ke sebuah minimarket dan sebuah toko untuk membeli jajan. Karena hari telah larut malam akupun segera tidur agar esok bisa bangun lebih awal dan segar sehingga esok pagi aku siap untuk mengarungi perjalanan yang penuh dengan halangan, rintangan, hambatan, dan ujian mental.
Tibalah di esok pagi yang cerah, aku segera bergegas untuk bersiap-siap untuk berangkat menuju kecamatan Ambarawa. Kecamatan Ambarawa merupakan tempat yang telah ditentukan saat pemberangkatan dan pulang study tour. Saat berangkat aku diantarkan oleh bapakku, karena koperku besar sehingga aku harus memangkunya. Diperjalanan menuju tempat pemberangkatan banyak teman yang lain juga sedang berangkat menuju kecamatan. Akhirnya sampailah di kecamatan dimana banyak bus-bus yang telah siap untuk dinaiki. Saat di depan kecamatan sudah langsung bertemu dengan teman-teman sehingga aku dapat langsung bercengkrama dengan mereka. Kemudian kami langsung memasukkan barang-barang kita ke dalam bagasi, terlihat di dalam bagasi koperku merupakan yang terbesar. Bahkan asisten sopirpun telah mengingatkan bahwa aku ketika check out harus lebih awal agar bisa menempatkan koper yang besar. Sebelum berangkat kami sempat berkumpul dan dibuka oleh bapak Kepala Sekolah SMAN 1 Ambarawa. Setelah selesai pembukakan kami diarahkan untuk segera menuju bus masing-masing. Sebenarnya laki-laki dari kelas XI MIPA 1 dipisah 6 orang berada di bus 1 dan 4 orang di bus 2. Kalau aku memang berada di bus 2, tetapi kita sepuluh orang laki-laki dari kelas XI MIPA 1 berusaha keras sampai titik darah penghabisan. Akhirnya perjuangan kita tidak sia-sia, perjuangan melawan belenggu penderitaan bisa diatasi. Kita bisa bebas dan bersatu dalam sebuah ikatan bus yaitu bus 2. Di dalam bus 2 juga tidak hanya kelas XI MIPA 1 tetapi ada kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3.  Di bus 2 juga tidak hanya ada siswa tetapi juga ada guru pendamping yaitu ibu Sri Murtini dan bapak Rahmat, selain itu pula ada pak sopir dan asistennya serta guide dari tim travel Panorama. Awalnya anak laki-laki kelas XI MIPA 3 mungkin terlihat kaku, tetapi hanya membutuhkan beberapa jam dan anak laki-laki dari kelas XI MIPA 1 dan kelas XI MIPA 3 tercampur dalam suasana suka cita. Dimana dalam bus ada yang makan bareng, main kartu, dan lain sebagainya.
Karena suasana yang menyenangkan tak terasa kami sudah sampai di Kabupaten Ngawi sekitar pukul 10.30. Bus yang kami tumpangi merupakan bus kedua yang sampai di Rumah Makan di daerah Ngawi. Setelah selesai makan siang kami menunggu waktu sholat untuk sekaligus melaksanakan sholat jama’ taqdim qashar antara sholat dzuhur dan sholat ashar di masjid yang terdapat di rumah makan tersebut. Kemudian kami melanjutkan perjalanan sebenarnya jalur yang akan dilewati adalah Ambarawa        Salatiga        Gemolong       Sragen       Ngawi       Madiun        Nganjuk        Jombang        Mojokerto        Pasuruan       Probolinggo       Situbondo         Banyuwangi       Bali . Itupun jika tidak ada halangan dalam perjalanan tersebut. Di tengah perjalanan kami mendapatkan sebuah es krim magnum dari teman kami itu menambah kebahagiaan kami. Tak terasa matahari sudah mulai menenggelamkan dirinya dan kitapun sudah sampai di rumah makan Tongas Asri, Probolinggo. Disana kami sampai menjadi yang pertama, kemudian kami langsung makan agar tidak terjadi antrean nantinya saat mengambil makanan. Saat kami makan bahkan bus yang lain belum ada yang menyusul sama sekali. Mungkin karena sopir yang berada di bus kami memiliki jiwa muda sekaligus guide yang berada di bus kami merupakan pemimpin guide yang lain. Setelah kami selesai makan, mereka baru datang dan itupun hanya satu bus. Kemudian kami melanjutakan dengan melaksanakan sholat jama’ taqdim antara sholat maghrib dan sholat isya’. Kemudian kami sempat menunggu lama bus yang lain datang karena kalau berangkat itu harus bersama-sama dan untuk menghilangkan kebosanan yang mulai menghinggapi kamipun menyempatkan diri untuk berfoto-foto. 
Setelah semua bus siap untuk melanjutkan perjalanan menuju Bali akhirnya kami semua berangkat secara bergantian. Di tengah perjalanan tepatnya di daerah Situbondo kami dikejutkan kembali oleh adanya sebuah fenomena ribuan lampu indah yang terlihat menakjubkan. Ternyata itu semua merupakan Java Power yaitu pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) yang mengaliri listrik di pulau Jawa dan Pulau Bali. Tetapi pemandangan kami terhalang pohon-pohon rindang yang berada di pinggir jalan yang dilewati sehingga kami hanya dapat melihat fenomena mengagumkan tersebut hanya sekilas mata. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan dengan badan yang lemas, lesu, lelah, dan hanya bisa tertidur sekilas.

Hari Kedua
Jum’at, 11 Maret 2016
Tengah malam kami sempat berhenti di sebuah pom untuk sisiwa yang ingin buang ar kecil atau yang sejenisnya karena sebentar lagi kami akan melewati hutan.  Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, aku sendiri tertidur di dalam perjalanan dan terbangun saat terjadi kemacetan menuju pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Hingga bunyi adzan subuh terdengar kami masih terjebak kemacetan yang melelahkan. Sekitar pukul 05.00 kami tiba di pelabuhan Ketapang dan kami langsung menuju toilet untuk bersih muka dan mungkin ada yang mengeluarkan zat sisa metabolisme. Aku bersama beberapa anak dan guru pendamping menuju ke sebuah masjid besar yang berada di seberang jalan pelabuhan. Memang yang sampai di pelabuhan baru 2 bus saja mungkin yang lain juga masih terjebak dengan kemacetan. Setelah selesai sholat subuh kami langsung menuju ke kapal sambil mengabadikan momen tersebut dan pukul 06.00 tepatnya kami berangkat dengan kapal menuju pelabuhan Gilimanuk, Bali.
            Di kapal kami juga menikamati pemandangan yang sangat indah, kami bisa melihat air yang terhampar luas dan kami memang manusia-manusia yang beruntung karena kami juga bisa melihat anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa yaitu munculnya penerang bumi kita ini yang bukan lain adalah Sang Surya Matahari. Sehingga di kapal kami juga bisa mengabadikan momen langka tersebut.
Tak terasa sekitar 1 jam kami sampai di pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kami segera turun dari kapal dan saat tiba di pelabuhan kami dikejutkan oleh para pemuda yang berenang meminta koin, akupun dengan reflek melambungkan tinggi koin agar mereka kesusahan tetapi mereka tak merasakannya sama sekali dan harus aku akui bahwa anak pantai memang hebat dalam berenang. Masih belum terlihat rombongan bus yang lain selain 2 bus yang telah sampai di pelabuhan ini. Karena kami terlambat sampai di Bali jadwal awal yang telah dibuat di reschedule kembali, dimana yang seharusnya kami transit mandi di Tanah Lot diganti transit mandi di rumah makan dan Tanah Lot sendiri akan dikunjungi pada hari minggu nanti. Kami sampai di rumah makan Kenanga sekitar pukul 09.00, kami langsung makan dan dilanjutkan dengan mandi tetapi beberapa detik setelah mandi aku langsung berkeringat. Ini semua karena suhu di daerahku Sumowono sangat kontras dengan suhu di Bali dan sambil menunggu mereka - mereka yang masih sibuk dengan kemacetan, kapal, dan perjalanan kami menyempatkan diri untuk berfoto sebentar.
            Di rumah makan ini lumayan lama kami menunggu bus yang lain datang, bahkan mereka datang setelah masuk waktu dzuhur. Di rumah makan ini kami juga melakukan sholat jama’ taqdim qashar antara sholat dzhuhur dan sholat ashar. Pada hari jum’at ini kami tidak melaksanakan sholat jum’at karena kami telah memenuhi syarat untuk tidak melaksanakan sholat jum’at yaitu seorang musafir. Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke objek wisata yang pertama yaitu ke Danau Beratan, Bedugul. Sesampainya disana kami disambut oleh guide yang berasal dari Bali dan kami langsung naik sebuah kapal boot dimana harganya Rp.150.000,00 untuk 5 orang. Karena kelas kami terdiri dari 10 orang, maka kami dibagi menjadi 2 kelompok dan dalam naik kapal boot kai foto bersama serta ditawari foto dengan sopirnya langsung cetak dengan harga Rp.15.000 per foto. Akhirnya kami membeli foto tersebut 5 dan sebenarnya sensasi dari itu merupakan luar biasa. Pada saat kami naik kapal boot tersebut terasa bahwa sebenarnya kita tak perlu keliling dunia karena di Indonesia ada keindahan surga dunia.
            Karena waktu sudah mepet, kami hanya diberi waktu 1 jam di Bedugul ini. Segera kami bergegas menuju bus dan kami terkejut saat kami mendapat guide satu-satunya perempuan yang dipanggil “mbok”. Kami saat perjalanan ditemani oleh cerita sejarah dari bedugul dari mbok. Selanjutnya kami sempat mampir di rumah makan untuk makan siang di waktu sore. Setelah selesai makan kami langsung ke Pabrik kata-kata Joger, disana semua pasukan dari SMAN 1 Ambarawa langsung menyerbu Joger. Akan tetapi sebelum masuk Joger terlebih dahulu harus ditempeli sticker. Disini aku banyak membeli baju dan sandal untuk saudara, sempat bingung karena ukuran baju tidak sewajarnya ukuran baju biasanya serta juga berputar-putar mencari lantai dua untuk memilih sandal. Setelah selesai membeli baju dan sandal, aku juga menambah belanjaku dengan membeli beberapa patung. Sebenarnya yang paling lama adalah menunggu antrean kasir yang panjangnya melebihi panjang tembok Cina. Setelah tiba saatnya membayar, ternyata uang yang harus aku bayar adalah Rp. 526.000,00. Karena sangat lelah kami segera menuju hotel untuk Check In dan guidepun harus mengingatkan untuk segera istirahat agar besok siap karena besok akan banyak mengunjungi tempat wisata. Setelah sampai di hotel tepatnya di hotel Harrads kami langsung Check In dan kami mendapat kamar yang letaknya strategis yaitu kamar yang depannya kolam renang. Sesampainya di kamar kami yang seharusnya diisi oeh 4 orang dengan rasa persatuan dan kesatuan kamar kami diisi oleh 6 orang. Kemudian kami menata semua barang yang dibawa dan mencoba fasilitas yang tersedia di dalam kamar. Aku langsung mandi dan ganti baju, baru kemudian kami pergi untuk makan malam di hotel sekaligus melaksanakan sholat jama’ takhir antara sholat isya’ dan sholat maghrib. Kemudian kami ke kamar da sempat bercanda-canda hingga keterusan sampai larut malam. Disaat semua orang telah tidur hanya kamar kami yang masih ramai dengan tawa bahagia, tetapi kami segera menghentikan euforia tersebut agar kami bisa segera tidur. Akhirnya kami bisa tidur dengan berdesak-desakkan seperti antrean sembako yang berdesakkan berebut tempat.

Hari Ketiga
      Sabtu, 12 Maret 2016
Di hari yang akan penuh dengan kegiatan, untuk ukuran anak SMA kami bangun cukup pagi. Dikala pagi itu kami menyegerakan untuk melaksanakan sholat subuh karena kami termasuk orang-orang yang beriman dan menjaga sholat kami. Setelah sholat kami segera bergantian mandi, singkat cerita kami semua telah selesai mandi dan berpakaian selayaknya anak pantai. Kemudian kami segera sarapan pagi di hotel sebagai bekal nanti untuk melakukan kegiatan yang padat. Pada tujuan pertama kami menuju ke museum Bajrasandhi. Kami cukup merasakan panasnya terik matahari, tetapi itu semua tak sebanding dengan apa yang kita lihat yaitu bangunan yang menjulang tinggi dengan indah. Di museum Bajrasandhi kita harus melewati 17 tangga utama, 8 yang berada di tengah, 45 tangga di atas yang bentuknya melingkar untuk sampai di puncak dari museum ini. Penataan dari taman yang berada di luar begitu mengesankan ditambah lagi terdapat banyak diorama dan lukisan yang menceritakan perjuangan rakyat bali. Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan yang kedua yaitu pantai Kuta. Karena bus tidak dapat langsung menuju kami harus terlebih dahulu transit di Krishna dan naik angkutan yang kira-kira muat untuk 18-20 orang. Hingga akhirnya kami tiba di pantai Kuta dengan pemandangan pasir yang terhampar panjang dan bule yang sedang berjemur. Di pantai Kuta ini kami berfoto melawan ombak, menulis nama di pasir dan hal yang tak boleh dilewati yaitu berfoto dengan bule. Hanya sekitar 1 jam kami berada disana dan kami kembali menuju Krishna untuk makan siang. Selain makan siang kami juga sekaligus diperkenankan untuk membeli oleh-oleh khas Bali. Disini aku cukup banyak membeli barang seperti baju, daster, batik, pie susu, kacang disko, brem, dodol, dan lain-lain. Setelah selesai berbelanja aku langsung menuju bus dan kami melanjutkan perjalanan pada pukul 13.00 WITA ke Tanjung Benoa melalui Jalan Tol Bali Mandara yang membentang 12,7 KM diatas laut. Jalan tol ini adalah jalan tol terapung pertama di Indonesia. Setelah sampai di Tanjong Benoa semua tantangan dan impian untuk naik paralayang gagal dengan alasan yang kurang meyakinkan. Kami malah dialihkan untuk menuju pulau Penyu dengan mencari 10 orang dan masing-masing membayar untuk naik kapal. Kami bersepuluh sempat berunding untuk membahas hal ini, tetapi pada akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke pulau Penyu. Disana kami sempat berfoto dengan penyu, iguana, dan ular. Hanya beberapa menit kami habiskan waktu kami di pulau Penyu ini dan kemudian kami kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan. Sesampainya di Tanjung Benoa kami masuk ke bus dan langsung menuju ke tempat wisata selanjutnya yaitu pantai Pandawa. Sebelum sampai di pantai Pandawa kami sempat singgah di Puja Bandala untuk sholat jama’ takhir qashar antara sholat dzuhur dan sholat ashar. Puja Bandala adalah tempat dimana terdapat lima tempat ibadah yang saling berdampingan, itu semua menggambarkan kerukunan, kedamaian, dan toleransi yang ada dipulau Bali. Kami segera bergegas menuju pantai Pandawa dikarenakan hari sudah menjelang sore. Setelah sampai di pantai baru ini seperti hal biasa kami sempatkan untuk berfoto, bahkan ada yang naik kano dan lain-lain. Setelah itu kami langsung menuju tempat wisata sekaligus foto bersama kelas kami yaitu Garuda Wisnu Kencana. Sesampainya disana kami masih diberi kesempatan untuk berfoto dengan patung yang rencananya akan menjadi patung tertinggi di dunia. Di GWK ini juga kami dapat melihat proyek yang masih belum selesai. Karena panggilan sudah terdengar untuk menuju ke ruang teater unutk melihat sejarah Garuda Wisnu Kencana. Kami melihat hal yang cukup menarik dari teater tersebut yaitu suara-suara dari penari, walaupun ada beberapa penari yang kurang serius. Secara keseluruhan kami merasa terhibur apalagi ditambah dengan kami bisa berfoto dengan pemain teater. Setelah semua perjalanan yang melelahkan di hari kedua ini, kami segera pulang menuju hotel. Akan tetapi sebelum menuju hotel kami sempatkan untuk mampir pasar oleh-oleh Karang Kurnia. Disana banyak oleh-oleh yang harganya murah dan banyak teman-teman yang membeli oleh-oleh untuk sanak keluarga mereka. Kemudian kami segera pulang ke hotel dengan badan yang terlalu lelah dan lemah. Kami lanjutkan dengan makan malam yang telah disediakan di hotel dan kembali ke kamar kami. Setelah sampai di kamar ada yang mandi dan ada yang menunggu, sedangkan aku sempat di sms oleh ibuku bahwa tanteku telah menunggu di lobi. Aku segera menemuinya dengan keadaan belum mandidan disana banyak membahas makanan bali, tempat wisata bali, keadaan keluarga, dan lain sebagainya. Kemudian kami segera berpisah dengan diberikannya amplop di tas kecilku. Aku kembali menuju kamar menata seluruh barang untuk check out besok dan langsung mandi agar semua letih, lesu, lelah seakan hilang diguyur air. Setelah selesai mandi kami melaksanakan sholat jama’ takhir antara sholat magrib dan sholat isya’ tiba-tiba serombongan pasukan teman yang lain datang ke kamar kami sehingga kami bersepuluh dapat bercanda tawa bersama mungkin karena malam ini malam terakhir di hotel Harrads. Tetapi karena mataku sulit dibuka lagi aku tidur terlebih dahulu dan entah apa yang mereka bersembilan bicarakan.





Hari Keempat
Minggu, 13 Maret 2016
Aku bangun pagi sendiri karena tadi malam aku tidur terlebih dahulu. Aku segera mandi dan mengajak teman-teman untuk sholat, akan tetapi dari mereka tak ada satupun yang menggubris omonganku. Akhirnya aku melaksanakan sholat Subuh sendirian dengan pagi yang masih diselimuti kegelapan. Pukul 07.30 kmai check out dengan memberi kesan pada hotel yaitu menghancurkan kamar kami dengan menaruh meja di kamar mandi, membalikkan kursi, membuang bantal kemana-mana, memberantakan selimut. Semua itu membuat berkesan saat kami meninggalkan hotel Harrrads. Setelah kami selesai check out, kami sarapan pagi di hotel dan langsung menuju ke tempat wisata terakhir yaitu Tanah lot. Di Tanah lot kami tidak bisa mengambil air suci dikarenakan air sedang pasang, tetapi aku masih bisa memegang dan berfoto dengan ular suci. Selesailah perjalanan wisata kami di Bali, kami segera melanjutkan perjalanan pulang. Sebelum menuju pelabuhan kami sempat singggah di rumah makan Bidadari sekaligus melakukan sholat jama’ taqdim qashar antara sholat maghrib dan sholat ashar. Setelah kami sampai di Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 16.00 WITA, lalu naik kapal pukul 16.30 WITA. Karena dermaga penuh, kapal hanya berputar di laut selama kurang lebih 4 jam. Di kapal ini kami hanya bisa menunggu sambil mendengar bunyi klakson bus. Kemudian kami sampai di pelabuhan dan karena jalur Situbondo macet maka kami dialihkan untuk melewati Jember dan makan malam akan dilaksanakan di Probolinggo.

Hari Kelima
Senin, 14 Maret 2016
Kami sampai di rumah makan Bromo Asri, Probolinggo sekitar pukul 01.30 dan lansung makan malam menjelang pagi. Kemudian kami langsung menuju masjid untuk melaksanakan sholat jama’ takhir antara sholat maghrib dan sholat isya’. Karena baru 2 bus yang sampai di rumah makan ini, maka kami harus menunggu keenam bus lainnya sampai pukul 05.00 sekali lagi kami harus menunggu lama. Sehingga sholat subuh juga dilaksanakan di rumah akan ini. Kami melanjutkan perjalanan dan kami sampai di rumah makan Kurnia, Ngawi yaitu rumah makan yang pertama kami kunjungi saat pemberangkatan pada pukul 11.00 WIB untuk makan siang, makan siang ini tidak dijadwalkan. Karena sampai di Ambarawa sore hari makan makan siang terlebih dahulu. Kami melanjutkan perjalanan pukul 12.30 WIB dan  sholat jama’ taqdim qahar antara sholat dzuhur dan ashar di masjid yang terdapat di rumah makan ini. Selama perjalanan lebih banyak diisi dengan tidur dan sesampainya di Salatiga aku sms agar segera dijemput dan  sampai di Ambarawa pukul 16.00 WIB.  Aku masih menunggu beberapa menit untuk menunggu jemputan sampai akirnya datang dan aku sampai di rumah dengan keadaan sehat dan selamat.


B.       Objek Wisata yang dikunjungi di Bali

a.    Tanah Lot
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di BaliIndonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam
Obyek wisata tanah lot terletak di Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan, sekitar 13 kilometer di sebelah barat Kota Tabanan. Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura Karang Bolong.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot.
Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

b.      Bedugul
Bedugul adalah objek wisata Bali yang terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat sejuk dimana di bedugul juga terdapat sebuah danau yang bernama danau beratan. Di Objek wisata Bedugul terdapat sebuah pura yang bernama pura di Ulun Danu yang terletak di pinggir danau beratan. Pura Ulun Danu di percaya sebagai tempat bersemayaman Dewi Sri atau Dewi Kesuburan.
Objek wisata Bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan Jaraknya dari kota denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, nama Pura Ulun Danu diambil dari kata danau.
Sejarah Pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik.
Dalam lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M. Berdasarkan uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu.
Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti".Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu: Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.

c.     Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota DenpasarBaliIndonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal diantara raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

d.    Tanjung Benoa
Tanjung Benoa  adalah sebuah  kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta SelatanKabupaten BadungBali.
Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boatscuba divingparasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kuraularjalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.
Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.
Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75 hektar.
          
e.      Pantai Pandawa
Pantai Pandawa adalah salah satu tempat wisata di Bali yang memiliki keindahan pasir putih yang lembut dan airnya yang jernih kebiruan dengan suasana pantai yang sepi dan tenang. Selain itu pengunjung yang akan memasuki pantai ini akan disambut oleh dua tebing/bukit kapur yang sangat besar dengan ukiran dan patung pandawa yang sengaja ditempatkan di dinding tebing. Ada lima patung di tebing-tebingnya yaitu Pandawa, dan sekarang ini masih ada satu lubang untuk satu patung lagi, kabarnya akan diisi oleh patung tokoh Drupadi.
Pantai Pandawa dulunya disebut sebagai secret beach oleh para wisatawan karena lokasinya berada di belakang dua tebing yang membelah jalan menuju ke Pantai. Pantai Pandawa berlokasi di Bali Selatan, tepatnya di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Kegiatan yang bisa lakukan di Pantai Pandawa adalah bisa bersantai, berenang maupun sekedar berjemur di Pantai, selain itu bagi anda yang suka olahraga air anda bisa menyewa kano dengan harga sewa Rp. 50.000 per kapal, bagi anda yang takut tenggelam sudah tersedia jaket pelampung.

f.     Garuda Wisnu Kencana
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa InggrisGaruda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa DuaKabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasaribu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.
Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.

g.    Monumen Bajra Shandi
Monumen Bajra Sandhi adalah monumen perjuangan rakyat Bali yang terletak di Renon, Denpasar, Bali. Monumen ini menempati areal yang sangat luas, ada beberapa lapangan bola di sekelilingnya.
Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang pesemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Provinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon. Monumen ini dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan Weda (mantra) pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan pembangunan monumen ini adalah untuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal melangkah maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan.

h.      Puja Bandala
Puja Bandala adalah sebuah tempat dimana terdapat lima tempat ibadah yang letaknya berdampingan. Kelima tempat ibadah itu antara lain : Pura, Klenteng, Candi, Gereja, dan Masjid. Ini semua menunjukkkan betapa terjaganya kerukunan, keadilan, kemakmuran, toleransi antar umat beragama di Bali.



C.      Pusat Perbelanjaan
d.        Joger
Joger, dikenal dengan pabrik kata-kata yang berlokasi di kawasan jalan raya Kuta dan di Desa Luwus Bedugul Bali. Untuk yang di Kuta tempatnya sangat strategis dan hanya memerlukan waktu 10 menit dari bandara Ngurah Rai. Untuk pastinya, alamat Joger Bali berada di Jalan Raya Kuta.
Nama Joger diambil dari nama pemiliknya sendiri yaitu bapak Joseph Theodorus Wulianadi yang digabung dengan nama sahabatnya Bapak Gerard. Sahabatnya ini sangat berjasa dalam merintis usaha pabrik kata kata ini. Pada tahun 1981 Joseph diberi hadiah pernikahan oleh Gerard sebesar US $ 20.000 sebagai modal dari usahanya. Awalnya dibuka di alamat Jalan Sulawesi no 37 Denpasar, namun sejak tanggal 7 Juli 1987 toko ini pindah ke tempatnya sekarang di alamat Jalan Raya Kuta sebelah supermarket Supernova.
Setiap pengunjung yang akan memasuki oleh-oleh Joger ini akan disapa dengan ramah dan akan ditempeli stiker sebagai tanda masuk VVIP dan akan dilakukan scaning. Didalam galery Joger ini ada ruangan yang khusus memajang koleksi T-shirt, ruangan khusus souvenir seperti mug, sandal, gantungan kunci dan lain sebagainya. Selain itu ada juga ruangan yang unik bagi anda yang ingin mencari T Shirt anak-anak karena anda diharuskan masuk melalui pintu yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter saja. Tentu bisa dimengerti karena memang untuk anak-anak. Joger Bali hanya satu-satunya tempat di Indonesia yang menjual jam terbalik dan merupakan ciri khas oleh-oleh Joger Bali. Ada juga ruangan di pojok yang menawarkan souvenir berupa guci dan pernak-pernik lainnya.
Dari segi harga tentunya relatif dan tentunya pula kualitas barang yang ada di Joger ini sangat bagus. Cocok untuk anda yang menginginkan oleh-oleh yang unik dan memiliki ciri khas.

e.         Krisna Bali
Krisna Bali merupakan toko yang menawarkan berbagai produk ciri khas Bali yang menarik berupa beranekaragam bentuk design T-Shirt kartun tentang Bali yang diproduksi sendiri, unik, lucu dan menarik yang tidak ada ditempat lain. Selain itu di Krisna juga terdapat cemilan, kerajinan tangan, bed cover, pernak pernik, tas kreasi, perak, lukisan, seni pahat, anyaman dan masih banyak produk-produk hasil karya para pengrajin Bali yang tidak kalah bagusnya. Harga produk di Krisna Bali tidak jauh berbeda dengan ditempat lain, seperti di Sukawati. Di Krisna Bali pengunjung yang datang tidak perlu susah-susah menawar, bahannya sedikit lebih bagus dengan pilihan yang lebih banyak.
Pembangunan Krisna Bali berawal dari ide pemikiran Gusti Ngurah Anom pemilik Cok Konfeksi dengan melihat cela pangsa pasar yang ada. Pada tanggal 16 Mei 2007 Krisna Bali didirikan.  Di bawah manajemen Cok Konfeksi inilah Krisna Bali pertama, yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar, Bali berdiri dan kemudian berkembang sampai saat ini.
Adapun fasilitas saat ini yang ada di Krisna Bali adalah lapangan parkirnya yang luas, tempat untuk makan dan minum, tempat tunggu sopir, dan lainnya. Jika anda ingin berkunjung ke Krisna Bali ini untuk membeli oleh-oleh ciri khas Bali waktu yang diperlukan sekitar 15 menit dengan jarak tempuh lebih kurang 10 km perjalanan dari Kota Denpasar.

f.          Karang Kurnia
Karang kurnia adalah pusat oleh-oleh di pulau bali yang didirikan oleh I Gede Wireyasa. berawal dari studi bandingnya di toko oleh-oleh Ia mencoba berbisnis sendiri. karang kurnia memiliki beberapa cabang, yaitu:
1.                   Jalan Cargo Denpasar Bali
2.                  Jalan Gatot Subroto Denpasar Bali

Di sini bisa ditemukan berbagai macam kerajinan dan oleh-oleh lainnya,seperti : lukisan, patung, pakaian anak dan dewasa, bed cover, pernak-pernik,batik,dll. Barang-barang tersebut tidak semuanya buatan bali melainkan banyak yang diambil dari pulau jawa seperti batik. Pasar karang kurnia lebih murah dibanding pasar lain di Bali dengan lahan parkir yang cukup luas dan suasana yang lumayan segar membuat pengunjung merasa nyaman. Rombongan study tour kami datang ke sini sebagai ganti Pasar Seni Sukowati karena keterbatasan waktu.





BAB III
PENUTUP

I.         Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyajikan objek-objek wisata yang berskala nasional maupun internasional. Selain itu, Bali juga merupakan daerah yang kental akan budaya dan tradisi sehingga menarik untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Objek-objek wisata yang menarik ini juga dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari mancanegara sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan devisa negara pada umumnya. Dengan adanya pendidikan diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa bersyukur kepada Allah SWT atas ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan inovatif dalam mempelajari sesuatu sehingga mampu menciptakan ide yang berkembang menjadi lebih baik dah bahkan lebih sempurna.
Study tour yang dilaksanakan oleh sebagian siswa SMA N 1 Ambarawa, ditujukan untuk mengobati segala kepenatan dalam belajar selama dua tahun di sekolah. SMA N 1 Ambarawa menjadikan Pulau Bali sebagai tempat tujuan wisata di luar sekolah, karena objek wisata yang siswa kunjungi mengacu pada pendidikan yang mampu menambah wawasan dan pengetahuan. Hal tersebut yang diterapkan pada setiap kegiatan study tour SMA N 1 Ambarawa, dimana objek wisata yang dikunjungi mayoritas adalah objek wisata alam, yaitu Danau Bedugul, Pantai Kuta, Monumen BrajaSandhi, Tanjong Benoa, GWK, Pura Tanah Lot. Joger, dan Karang Kurnia juga sebagai wisata belanja di Bali tidak lupa untuk dikunjungi siswa sebagai tanda atau kenang-kenangan, jika siswa pernah ke Bali.
Siswa menikmati serta mengamati selama kegiatan study wisata ke Bali. Siswa banyak mendapatkan pengalaman baru, ilmu, ataupun wawasan lebih mengenai perjalanan study tour ke Bali. Mulai perjalanan dari kampus SMA N 1 Ambarawa hingga Bali. Sehingga siswa dapat menulis laporan perjalanan study wisata ke Bali.







II.      Saran dan Kritik
Dalam rangka meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan ada beberapa saran diantaranya:
1.             Untuk menumbuhkan konsep diri siswa agar siswa dapat berperilaku kreatif, serta disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima dengan terbuka, selalu mendorong siswa untuk menemukan ide-ide baru.
2.             Dengan adanya pembelajaran diluar ini siswa diharapkan mampu untuk berfikir kreatif dan inovatif sesuai dengan kurikulum 2013.
3.             Semoga dengan adanya pembelajaran diluar lingkungan sekolah ini membuat siswa menjadi berfikir objektif mengenai pentingnya untuk selalu mencintai budaya bangsa. Serta tidak lupa menjaga dan melestarikan asset budaya bangsa yang lainnya.

Selain saran juga terdapat beberapa kritik yang harus disampaikan, antara lain :
1.        Perlu ditingkatkan lagi dalam penulisan karya tulis dengan penggunaan bahasa .
2.        Kurang detailnya mengenai penjelasan tentang objek wisata maupun tepat pembelanjaaan.
















DAFTAR PUSTAKA


Anggraini  Nita Dewi, dkk. 2016. BAHASA INDONESIA MATA PELAJARAN   WAJIB SMA/MA dan SMK/MAK kelas XI semester 2. Klaten, Jawa Tengah : Viva Pakarindo
Alfitoriq. 2014. Laporan Karya Wisata ke Bali. [Online] Available at https://alfitoriq.wordpress.com/laporan-karya-wisata-ke-bali/
Wisatadewata. 2014. Monumen Perjuangan Rakyat Bali Brajasandhi. [Online]   Available at http://www.wisatadewata.com/article/wisata/monumen-perjuangan-rakyat-bali-bajra-sandhi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta
http://www.warnawisata.com/bali/joger.html







LAMPIRAN

Ø Bus

                  
        

Ø Rumah Makan Kurnia Jawa Timur





Ø Rumah Makan Tongas Asri
        
        

Ø Rumah Makan Kenanga
      
      




Ø Rumah Makan Taman Sari


Ø Rumah Makan Bidadari

Ø Rumah Makan Bromo Asri

Ø Hotel Harrads

   

Ø Pelabuhan Ketapang
    
        

Ø Kapal
   
   

Ø Danau Beratan, Bedugul
 
   

Ø Museum Bajra Sandhi
   
   

Ø Pantai Kuta
   
   


Ø Pulau Penyu, Tanjong Benoa
   
   

Ø Pantai Pandawa
   
   

Ø Garuda Wisnu Kencana
   
   

Ø Tanah Lot