LAPORAN
PERJALANAN STUDI WISATA KE BALI
Penulisan laporan
ini bertujuan untuk
menyelesaikan tugas
sekolah
DISUSUN OLEH :
NAMA
: Zakaria
Ahmad
NIS : 8769
KELAS : XI
MIPA 1
SMA NEGERI 1
AMBARAWA
Jl. Yos Soedarso 46
Tahun Ajaran
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul Laporan
Perjalanan Studi Wisata Ke Bali ini dapat diselesaikan sesuai
rencana.
Karya tulis
sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia
Semester Genap kelas XI IPA. Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis
memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
Bapak Drs. Hendro Saptanto, M.Pd selaku
Kepala SMA Negeri 1 Ambarawa
2.
Ibu Sri Murtini, S.Pd selaku guru Bahasa
Indonesia SMA Negeri 1 Ambarawa
3.
Ibu Suparmi, S.Pd selaku wali kelas XI MIPA 1
4.
Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan
material dalam pembuatan karya tulis ini, serta
5.
Teman-teman XI MIPA 1 dan pihak lain yang turut mendukung
kami dan memberi motivasi kepada kami.
Tujuan dari
dibuatnya karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas sekolah dan sebagai
pertanggung jawaban atas kegiatan study wisata yang telah kami lakukan.
Tiada kesempurnaan
di dunia ini, begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari
bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik
serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang
hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis
dapat membuat dengan lebih baik lagi.
Semoga karya tulis
yang berjudul Laporan Perjalanan Studi Wisata Ke Bali memberikan
manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat
membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa
Indonesia tercinta ini.
Ambarawa,
26 Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penulisan......................................................................... 1
B.
Tujuan
Penulisan.....................................................................................
1
C.
Manfaat
Penulisan...................................................................................
2
D.
Sistematika
Penulisan..............................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan..............................................................
3
a. Hari Pertama.....................................................................................
3
b. Hari Kedua.......................................................................................
5
c. Hari Ketiga.......................................................................................
7
d. Hari Keempat...................................................................................
9
e. Hari Kelima......................................................................................
9
B. Objek Wisata yang dikunjungi di Bali...................................................
10
a. Tanah Lot.......................................................................................
10
b. Bedugul..........................................................................................
10
c. Pantai Kuta.....................................................................................
11
d. Tanjung Benoa...............................................................................
12
e. Pantai Pandawa..............................................................................
12
f. GWK..............................................................................................
13
g. Monumen Bajra Shandi..................................................................
13
h. Puja Bandala..................................................................................
14
C. Pusat Perbelanjaan.................................................................................
15
a.
Joger...............................................................................................
15
b.
Krisna
Bali.....................................................................................
15
c.
Karang
Kurnia................................................................................
16
BAB III
PENUTUP
I.
Simpulan........................................................................................
17
II. Saran..............................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 19
LAMPIRAN ................................................................................................................ 20
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penulisan
Dengan
berjalannya waktu banyak hal yang telah berubah di Indonesia salah satunya,
khususnya adalah perkembangan dunia pariwisata yang berkaitan dengan
peninggalan-peninggalan bersejarah yang tersebar di negeri ini yang menjadi
salah satu alasan diadakannya study wisata. Study wisata
merupakan suatu agenda rutin tahunan yang diselenggarakan SMA Negeri 1
Ambarawa.
Indonesia merupakan negara kepulauan (Negara
yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah Pulau Bali, setiap
tahunnya banyak wisatawan asing maupun domestik datang mengunjungi Pulau Bali.
Mereka tidak hanya tertarik oleh keindahan alamnya saja. Mereka juga tertarik
pada kebudayaan masyarakat Bali yang begitu kental dan terjaga oleh
masyarakatnya, meskipun banyak kebudayaan asing yang mulai masuk kedalamnya. Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia
yang memiliki objek wisata yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran.
Disana terdapat budaya yang begitu kental dan melekat pada masyarakatnya.
Banyak budaya Bali yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia, beberapa
diantaranya yaitu Tari Pendet, Tari Kecak, Subak (sistem terasering pada
sawah), dan masih banyak lagi.
Berdasarkan uraian di atas, maka judul dalam penelitian ini
adalah “LAPORAN PERJALANAN STUDI WISATA KE BALI”.
B. Tujuan Penulisan
1)
Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan sekolah.
2)
Sebagai pertanggung jawaban secara tertulis setelah
dilaksanakan study wisata.
3)
Penulis ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata
yang ada di pulau Bali kepada pembaca.
4)
Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak
pengetahuan.
5)
Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
6)
Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan
di Lapangan.
7)
Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
8)
Mengenal kebudayaan Nusantara.
9)
Untuk berlatih menyusun Karya Tulis secara Sistematis.
C. Metode Penulisan
1.
Metode observasi
/ pengamatan. Merupakan suatu proses yang sangat kompleks,yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis(Sutrisno Hadi). Metode pengamatan
dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan
2.
Metode Wawancara. Proses komunikasi dipasangkan
dengan tujuan serius dan telah ditentukan dirancang untuk bertukar perilaku dan
melibatkan tanya jawab.(Charles Stewart dan W.B Cash)
3.
Metode
dokumentasi. Kami mengambil gambar atau foto objek wisata yang kami
kunjungi.
4.
Metode kaji
pustaka. Kami juga memanfaatkan brosur-brosur,buku panduan,dan membuka
situs-situs tentang Bali yang ada di internet sebagai pelengkap bahan.
D. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Penulisan
2.
Tujuan Penulisan
3.
Manfaat Penulisan
4.
Sistematika Penulisan
BAB II : PEMBAHASAN
A.
Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
1.
Hari Pertama
2.
Hari Kedua
3.
Hari Ketiga
4.
Hari Keempat
5.
Hari Kelima
B.
Objek
Wisata yang dikunjungi di Bali
a.
Tanah
Lot e. Pantai
Pandawa
b.
Bedugul f. GWK
c.
Pantai
Kuta g. Monumen Bajra
Shandi
d.
Tanjung
Benoa h. Puja Bandala
C.
Pusat
Perbelanjaan
a.
Joger
b.
Krisna
Bali
c.
Pasar
Karang Kurnia
BAB III : PENUTUP
a.
Simpulan
b.
Kritik
dan Saran
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Study
wisata ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret – 14 Maret 2016
Hari Pertama
Kamis, 10 Maret 2016
Sudah kutungggu sejak lama hari ini, study
tour ke Bali adalah study tour pertama bagiku karena saat SMP study tournya
digagalkan. Satu hari sebelumnya aku telah mempersiapkan barang dan alat yang
diperlukan. Barang yang aku persiapkan antara lain alat mandi, alat sholat,
pakaian, sepatu, sandal, topi, kacamata, makanan, dan lain-lainnya. Di hari itu
juga banyak sanak keluarga yang datang untuk memberi pesangon, itu merupakan
tambahan uang saku bagiku walaupun uang saku yang diberikan oleh orang tuaku
lebih dari cukup. Dengan diberikan pesangon dari sanak keluargapun membuat
ibuku memberi pesan kepadaku agar memberikan oleh-oleh kepada sanak keluarga.
Setelah semua barang aku masukkan kedalam koper, ada yang aku masukkan juga ke
dalam tas dan tas kecilku. Tidak terlupa di sore hari itu, aku diajak ibuku
pergi ke sebuah minimarket dan sebuah toko untuk membeli jajan. Karena hari
telah larut malam akupun segera tidur agar esok bisa bangun lebih awal dan
segar sehingga esok pagi aku siap untuk mengarungi perjalanan yang penuh dengan
halangan, rintangan, hambatan, dan ujian mental.
Tibalah di esok pagi yang cerah, aku segera
bergegas untuk bersiap-siap untuk berangkat menuju kecamatan Ambarawa.
Kecamatan Ambarawa merupakan tempat yang telah ditentukan saat pemberangkatan
dan pulang study tour. Saat berangkat aku diantarkan oleh bapakku, karena
koperku besar sehingga aku harus memangkunya. Diperjalanan menuju tempat
pemberangkatan banyak teman yang lain juga sedang berangkat menuju kecamatan.
Akhirnya sampailah di kecamatan dimana banyak bus-bus yang telah siap untuk
dinaiki. Saat di depan kecamatan sudah langsung bertemu dengan teman-teman
sehingga aku dapat langsung bercengkrama dengan mereka. Kemudian kami langsung
memasukkan barang-barang kita ke dalam bagasi, terlihat di dalam bagasi koperku
merupakan yang terbesar. Bahkan asisten sopirpun telah mengingatkan bahwa aku
ketika check out harus lebih awal agar bisa menempatkan koper yang besar.
Sebelum berangkat kami sempat berkumpul dan dibuka oleh bapak Kepala Sekolah
SMAN 1 Ambarawa. Setelah selesai pembukakan kami diarahkan untuk segera menuju
bus masing-masing. Sebenarnya laki-laki dari kelas XI MIPA 1 dipisah 6 orang
berada di bus 1 dan 4 orang di bus 2. Kalau aku memang berada di bus 2, tetapi
kita sepuluh orang laki-laki dari kelas XI MIPA 1 berusaha keras sampai titik
darah penghabisan. Akhirnya perjuangan kita tidak sia-sia, perjuangan melawan
belenggu penderitaan bisa diatasi. Kita bisa bebas dan bersatu dalam sebuah ikatan
bus yaitu bus 2. Di dalam bus 2 juga tidak hanya kelas XI MIPA 1 tetapi ada
kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3. Di bus 2
juga tidak hanya ada siswa tetapi juga ada guru pendamping yaitu ibu Sri
Murtini dan bapak Rahmat, selain itu pula ada pak sopir dan asistennya serta
guide dari tim travel Panorama. Awalnya anak laki-laki kelas XI MIPA 3 mungkin
terlihat kaku, tetapi hanya membutuhkan beberapa jam dan anak laki-laki dari
kelas XI MIPA 1 dan kelas XI MIPA 3 tercampur dalam suasana suka cita. Dimana
dalam bus ada yang makan bareng, main kartu, dan lain sebagainya.
Setelah semua bus siap untuk melanjutkan
perjalanan menuju Bali akhirnya kami semua berangkat secara bergantian. Di
tengah perjalanan tepatnya di daerah Situbondo kami dikejutkan kembali oleh
adanya sebuah fenomena ribuan lampu indah yang terlihat menakjubkan. Ternyata
itu semua merupakan Java Power yaitu pembangkit listrik tenaga air ( PLTA )
yang mengaliri listrik di pulau Jawa dan Pulau Bali. Tetapi pemandangan kami
terhalang pohon-pohon rindang yang berada di pinggir jalan yang dilewati
sehingga kami hanya dapat melihat fenomena mengagumkan tersebut hanya sekilas
mata. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan dengan badan yang lemas, lesu,
lelah, dan hanya bisa tertidur sekilas.
Hari Kedua
Jum’at, 11 Maret 2016
Tengah malam kami sempat berhenti di sebuah
pom untuk sisiwa yang ingin buang ar kecil atau yang sejenisnya karena sebentar
lagi kami akan melewati hutan. Setelah
itu kami melanjutkan perjalanan, aku sendiri tertidur di dalam perjalanan dan
terbangun saat terjadi kemacetan menuju pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Hingga bunyi
adzan subuh terdengar kami masih terjebak kemacetan yang melelahkan. Sekitar
pukul 05.00 kami tiba di pelabuhan Ketapang dan kami langsung menuju toilet
untuk bersih muka dan mungkin ada yang mengeluarkan zat sisa metabolisme. Aku
bersama beberapa anak dan guru pendamping menuju ke sebuah masjid besar yang
berada di seberang jalan pelabuhan. Memang yang sampai di pelabuhan baru 2 bus
saja mungkin yang lain juga masih terjebak dengan kemacetan. Setelah selesai
sholat subuh kami langsung menuju ke kapal sambil mengabadikan momen tersebut
dan pukul 06.00 tepatnya kami berangkat dengan kapal menuju pelabuhan
Gilimanuk, Bali.
Di kapal kami juga
menikamati pemandangan yang sangat indah, kami bisa melihat air yang terhampar
luas dan kami memang manusia-manusia yang beruntung karena kami juga bisa
melihat anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa yaitu munculnya penerang bumi kita ini
yang bukan lain adalah Sang Surya Matahari. Sehingga di kapal kami juga bisa
mengabadikan momen langka tersebut.
Tak terasa sekitar 1 jam kami sampai di
pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kami segera turun dari kapal dan saat tiba di
pelabuhan kami dikejutkan oleh para pemuda yang berenang meminta koin, akupun
dengan reflek melambungkan tinggi koin agar mereka kesusahan tetapi mereka tak
merasakannya sama sekali dan harus aku akui bahwa anak pantai memang hebat
dalam berenang. Masih belum terlihat rombongan bus yang lain selain 2 bus yang
telah sampai di pelabuhan ini. Karena kami terlambat sampai di Bali jadwal awal
yang telah dibuat di reschedule kembali, dimana yang seharusnya kami transit
mandi di Tanah Lot diganti transit mandi di rumah makan dan Tanah Lot sendiri
akan dikunjungi pada hari minggu nanti. Kami sampai di rumah makan Kenanga
sekitar pukul 09.00, kami langsung makan dan dilanjutkan dengan mandi tetapi
beberapa detik setelah mandi aku langsung berkeringat. Ini semua karena suhu di
daerahku Sumowono sangat kontras dengan suhu di Bali dan sambil menunggu mereka
- mereka yang masih sibuk dengan kemacetan, kapal, dan perjalanan kami menyempatkan
diri untuk berfoto sebentar.
Di rumah makan ini
lumayan lama kami menunggu bus yang lain datang, bahkan mereka datang setelah
masuk waktu dzuhur. Di rumah makan ini kami juga melakukan sholat jama’ taqdim
qashar antara sholat dzhuhur dan sholat ashar. Pada hari jum’at ini kami tidak
melaksanakan sholat jum’at karena kami telah memenuhi syarat untuk tidak
melaksanakan sholat jum’at yaitu seorang musafir. Kemudian kami melanjutkan
perjalanan ke objek wisata yang pertama yaitu ke Danau Beratan, Bedugul.
Sesampainya disana kami disambut oleh guide yang berasal dari Bali dan kami
langsung naik sebuah kapal boot dimana harganya Rp.150.000,00 untuk 5 orang.
Karena kelas kami terdiri dari 10 orang, maka kami dibagi menjadi 2 kelompok
dan dalam naik kapal boot kai foto bersama serta ditawari foto dengan sopirnya
langsung cetak dengan harga Rp.15.000 per foto. Akhirnya kami membeli foto
tersebut 5 dan sebenarnya sensasi dari itu merupakan luar biasa. Pada saat kami
naik kapal boot tersebut terasa bahwa sebenarnya kita tak perlu keliling dunia
karena di Indonesia ada keindahan surga dunia.
Karena waktu sudah
mepet, kami hanya diberi waktu 1 jam di Bedugul ini. Segera kami bergegas
menuju bus dan kami terkejut saat kami mendapat guide satu-satunya perempuan
yang dipanggil “mbok”. Kami saat perjalanan ditemani oleh cerita sejarah dari
bedugul dari mbok. Selanjutnya kami sempat mampir di rumah makan untuk makan
siang di waktu sore. Setelah selesai makan kami langsung ke Pabrik kata-kata
Joger, disana semua pasukan dari SMAN 1 Ambarawa langsung menyerbu Joger. Akan
tetapi sebelum masuk Joger terlebih dahulu harus ditempeli sticker. Disini aku
banyak membeli baju dan sandal untuk saudara, sempat bingung karena ukuran baju
tidak sewajarnya ukuran baju biasanya serta juga berputar-putar mencari lantai
dua untuk memilih sandal. Setelah selesai membeli baju dan sandal, aku juga
menambah belanjaku dengan membeli beberapa patung. Sebenarnya yang paling lama
adalah menunggu antrean kasir yang panjangnya melebihi panjang tembok Cina.
Setelah tiba saatnya membayar, ternyata uang yang harus aku bayar adalah Rp.
526.000,00. Karena sangat lelah kami segera menuju hotel untuk Check In dan
guidepun harus mengingatkan untuk segera istirahat agar besok siap karena besok
akan banyak mengunjungi tempat wisata. Setelah sampai di hotel tepatnya di
hotel Harrads kami langsung Check In dan kami mendapat kamar yang letaknya
strategis yaitu kamar yang depannya kolam renang. Sesampainya di kamar kami
yang seharusnya diisi oeh 4 orang dengan rasa persatuan dan kesatuan kamar kami
diisi oleh 6 orang. Kemudian kami menata semua barang yang dibawa dan mencoba
fasilitas yang tersedia di dalam kamar. Aku langsung mandi dan ganti baju, baru
kemudian kami pergi untuk makan malam di hotel sekaligus melaksanakan sholat
jama’ takhir antara sholat isya’ dan sholat maghrib. Kemudian kami ke kamar da
sempat bercanda-canda hingga keterusan sampai larut malam. Disaat semua orang
telah tidur hanya kamar kami yang masih ramai dengan tawa bahagia, tetapi kami
segera menghentikan euforia tersebut agar kami bisa segera tidur. Akhirnya kami
bisa tidur dengan berdesak-desakkan seperti antrean sembako yang berdesakkan
berebut tempat.
Hari Ketiga
Sabtu, 12 Maret 2016
Di hari yang akan penuh dengan kegiatan,
untuk ukuran anak SMA kami bangun cukup pagi. Dikala pagi itu kami menyegerakan
untuk melaksanakan sholat subuh karena kami termasuk orang-orang yang beriman
dan menjaga sholat kami. Setelah sholat kami segera bergantian mandi, singkat
cerita kami semua telah selesai mandi dan berpakaian selayaknya anak pantai.
Kemudian kami segera sarapan pagi di hotel sebagai bekal nanti untuk melakukan
kegiatan yang padat. Pada tujuan pertama kami menuju ke museum Bajrasandhi.
Kami cukup merasakan panasnya terik matahari, tetapi itu semua tak sebanding
dengan apa yang kita lihat yaitu bangunan yang menjulang tinggi dengan indah.
Di museum Bajrasandhi kita harus melewati 17 tangga utama, 8 yang berada di
tengah, 45 tangga di atas yang bentuknya melingkar untuk sampai di puncak dari
museum ini. Penataan dari taman yang berada di luar begitu mengesankan ditambah
lagi terdapat banyak diorama dan lukisan yang menceritakan perjuangan rakyat
bali. Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan yang kedua yaitu
pantai Kuta. Karena bus tidak dapat langsung menuju kami harus terlebih dahulu
transit di Krishna dan naik angkutan yang kira-kira muat untuk 18-20 orang.
Hingga akhirnya kami tiba di pantai Kuta dengan pemandangan pasir yang
terhampar panjang dan bule yang sedang berjemur. Di pantai Kuta ini kami
berfoto melawan ombak, menulis nama di pasir dan hal yang tak boleh dilewati
yaitu berfoto dengan bule. Hanya sekitar 1 jam kami berada disana dan kami
kembali menuju Krishna untuk makan siang. Selain makan siang kami juga
sekaligus diperkenankan untuk membeli oleh-oleh khas Bali. Disini aku cukup
banyak membeli barang seperti baju, daster, batik, pie susu, kacang disko,
brem, dodol, dan lain-lain. Setelah selesai berbelanja aku langsung menuju bus
dan kami melanjutkan perjalanan pada pukul 13.00 WITA ke Tanjung Benoa melalui
Jalan Tol Bali Mandara yang membentang 12,7 KM diatas laut. Jalan tol ini
adalah jalan tol terapung pertama di Indonesia. Setelah sampai di Tanjong Benoa
semua tantangan dan impian untuk naik paralayang gagal dengan alasan yang
kurang meyakinkan. Kami malah dialihkan untuk menuju pulau Penyu dengan mencari
10 orang dan masing-masing membayar untuk naik kapal. Kami bersepuluh sempat
berunding untuk membahas hal ini, tetapi pada akhirnya kami memutuskan untuk
pergi ke pulau Penyu. Disana kami sempat berfoto dengan penyu, iguana, dan
ular. Hanya beberapa menit kami habiskan waktu kami di pulau Penyu ini dan
kemudian kami kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan. Sesampainya di
Tanjung Benoa kami masuk ke bus dan langsung menuju ke tempat wisata
selanjutnya yaitu pantai Pandawa. Sebelum sampai di pantai Pandawa kami sempat
singgah di Puja Bandala untuk sholat jama’ takhir qashar antara sholat dzuhur
dan sholat ashar. Puja Bandala adalah tempat dimana terdapat lima tempat ibadah
yang saling berdampingan, itu semua menggambarkan kerukunan, kedamaian, dan
toleransi yang ada dipulau Bali. Kami segera bergegas menuju pantai Pandawa
dikarenakan hari sudah menjelang sore. Setelah sampai di pantai baru ini
seperti hal biasa kami sempatkan untuk berfoto, bahkan ada yang naik kano dan
lain-lain. Setelah itu kami langsung menuju tempat wisata sekaligus foto
bersama kelas kami yaitu Garuda Wisnu Kencana. Sesampainya disana kami masih
diberi kesempatan untuk berfoto dengan patung yang rencananya akan menjadi
patung tertinggi di dunia. Di GWK ini juga kami dapat melihat proyek yang masih
belum selesai. Karena panggilan sudah terdengar untuk menuju ke ruang teater
unutk melihat sejarah Garuda Wisnu Kencana. Kami melihat hal yang cukup menarik
dari teater tersebut yaitu suara-suara dari penari, walaupun ada beberapa
penari yang kurang serius. Secara keseluruhan kami merasa terhibur apalagi
ditambah dengan kami bisa berfoto dengan pemain teater. Setelah semua
perjalanan yang melelahkan di hari kedua ini, kami segera pulang menuju hotel.
Akan tetapi sebelum menuju hotel kami sempatkan untuk mampir pasar oleh-oleh
Karang Kurnia. Disana banyak oleh-oleh yang harganya murah dan banyak
teman-teman yang membeli oleh-oleh untuk sanak keluarga mereka. Kemudian kami
segera pulang ke hotel dengan badan yang terlalu lelah dan lemah. Kami
lanjutkan dengan makan malam yang telah disediakan di hotel dan kembali ke
kamar kami. Setelah sampai di kamar ada yang mandi dan ada yang menunggu,
sedangkan aku sempat di sms oleh ibuku bahwa tanteku telah menunggu di lobi.
Aku segera menemuinya dengan keadaan belum mandidan disana banyak membahas
makanan bali, tempat wisata bali, keadaan keluarga, dan lain sebagainya.
Kemudian kami segera berpisah dengan diberikannya amplop di tas kecilku. Aku
kembali menuju kamar menata seluruh barang untuk check out besok dan langsung
mandi agar semua letih, lesu, lelah seakan hilang diguyur air. Setelah selesai
mandi kami melaksanakan sholat jama’ takhir antara sholat magrib dan sholat
isya’ tiba-tiba serombongan pasukan teman yang lain datang ke kamar kami
sehingga kami bersepuluh dapat bercanda tawa bersama mungkin karena malam ini
malam terakhir di hotel Harrads. Tetapi karena mataku sulit dibuka lagi aku
tidur terlebih dahulu dan entah apa yang mereka bersembilan bicarakan.
Hari Keempat
Minggu, 13 Maret 2016
Aku bangun pagi sendiri karena tadi malam aku
tidur terlebih dahulu. Aku segera mandi dan mengajak teman-teman untuk sholat,
akan tetapi dari mereka tak ada satupun yang menggubris omonganku. Akhirnya aku
melaksanakan sholat Subuh sendirian dengan pagi yang masih diselimuti
kegelapan. Pukul 07.30 kmai check out dengan memberi kesan pada hotel yaitu
menghancurkan kamar kami dengan menaruh meja di kamar mandi, membalikkan kursi,
membuang bantal kemana-mana, memberantakan selimut. Semua itu membuat berkesan saat
kami meninggalkan hotel Harrrads. Setelah kami selesai check out, kami sarapan
pagi di hotel dan langsung menuju ke tempat wisata terakhir yaitu Tanah lot. Di
Tanah lot kami tidak bisa mengambil air suci dikarenakan air sedang pasang,
tetapi aku masih bisa memegang dan berfoto dengan ular suci. Selesailah
perjalanan wisata kami di Bali, kami segera melanjutkan perjalanan pulang.
Sebelum menuju pelabuhan kami sempat singggah di rumah makan Bidadari sekaligus
melakukan sholat jama’ taqdim qashar antara sholat maghrib dan sholat ashar.
Setelah kami sampai di Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 16.00 WITA, lalu naik
kapal pukul 16.30 WITA. Karena dermaga penuh, kapal hanya berputar di laut
selama kurang lebih 4 jam. Di kapal ini kami hanya bisa menunggu sambil mendengar
bunyi klakson bus. Kemudian kami sampai di pelabuhan dan karena jalur Situbondo
macet maka kami dialihkan untuk melewati Jember dan makan malam akan
dilaksanakan di Probolinggo.
Hari Kelima
Senin, 14 Maret 2016
Kami sampai di rumah makan Bromo Asri, Probolinggo sekitar pukul 01.30
dan lansung makan malam menjelang pagi. Kemudian kami langsung menuju masjid
untuk melaksanakan sholat jama’ takhir antara sholat maghrib dan sholat isya’.
Karena baru 2 bus yang sampai di rumah makan ini, maka kami harus menunggu
keenam bus lainnya sampai pukul 05.00 sekali lagi kami harus menunggu lama.
Sehingga sholat subuh juga dilaksanakan di rumah akan ini. Kami melanjutkan
perjalanan dan kami sampai di rumah makan Kurnia, Ngawi yaitu rumah makan yang
pertama kami kunjungi saat pemberangkatan pada pukul 11.00 WIB untuk makan
siang, makan siang ini tidak dijadwalkan. Karena sampai di Ambarawa sore hari
makan makan siang terlebih dahulu. Kami melanjutkan perjalanan pukul 12.30 WIB
dan sholat jama’ taqdim qahar antara
sholat dzuhur dan ashar di masjid yang terdapat di rumah makan ini. Selama
perjalanan lebih banyak diisi dengan tidur dan sesampainya di Salatiga aku sms
agar segera dijemput dan sampai di
Ambarawa pukul 16.00 WIB. Aku masih
menunggu beberapa menit untuk menunggu jemputan sampai akirnya datang dan aku
sampai di rumah dengan keadaan sehat dan selamat.
B. Objek
Wisata yang dikunjungi di Bali
a.
Tanah Lot
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu
besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing
mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang
Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga
laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari
terbenam
Obyek wisata tanah lot terletak di Beraban,
Selemadeg Timur, Tabanan, sekitar 13
kilometer di sebelah barat Kota Tabanan. Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain
yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan
Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini
disebut Pura Karang Bolong.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk
Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa
Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para
pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben
kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot.
Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia
dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah
laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular
penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini
termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan,
warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular
cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang
Nirartha.
b.
Bedugul
Bedugul adalah objek wisata Bali yang
terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat sejuk dimana di bedugul juga
terdapat sebuah danau yang bernama danau beratan. Di Objek
wisata Bedugul terdapat sebuah pura yang bernama pura di Ulun Danu
yang terletak di pinggir danau beratan. Pura Ulun Danu di percaya
sebagai tempat bersemayaman Dewi Sri atau Dewi Kesuburan.
Objek wisata Bedugul terletak di
desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya
45 km dari pusat kota kabupaten dan Jaraknya dari kota denpasar sekitar
50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi
danau Beratan, nama Pura Ulun Danu diambil dari kata danau.
Sejarah Pura Ulun Danu Beratan
diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad
Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat
sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi
megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan
masing-masing di atas Babaturan atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura
Ulun Danu Beratan, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan
ritual sejak jaman megalitik.
Dalam lontar Babad Mengwi tersirat
menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan
Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman
ayun dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura
Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian
pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon Medangsia
tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M. Berdasarkan
uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun
Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu.
Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah
kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti
Agung Sakti".Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura
yaitu: Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan
Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya
sebagai Dewa Tri Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran,
kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.
c. Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang
terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan
Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara
dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an.
Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari
terbenam (sunset beach)
sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah
pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar
Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan
mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya
terkenal diantara raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku
berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat
untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi
ledakan wisatawan
yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk
membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
d. Tanjung Benoa
Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang
terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air
seperti banana boat, scuba diving, parasailing,
rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu,
terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak salah kalau
Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.
Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi
pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem.
Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa
dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh
pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta
sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4
sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah.
Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum
menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah
''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.
Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh
lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa
(Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar
Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas
keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah
Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75 hektar.
e.
Pantai
Pandawa
Pantai Pandawa adalah
salah satu tempat wisata di Bali yang memiliki keindahan pasir putih yang
lembut dan airnya yang jernih kebiruan dengan suasana pantai yang sepi dan
tenang. Selain itu pengunjung yang akan memasuki pantai ini akan disambut oleh
dua tebing/bukit kapur yang sangat besar dengan ukiran dan patung pandawa yang
sengaja ditempatkan di dinding tebing. Ada lima patung di tebing-tebingnya
yaitu Pandawa, dan sekarang ini masih ada satu lubang untuk satu patung lagi,
kabarnya akan diisi oleh patung tokoh Drupadi.
Pantai Pandawa dulunya disebut sebagai secret beach
oleh para wisatawan karena lokasinya berada di belakang dua tebing yang
membelah jalan menuju ke Pantai. Pantai Pandawa berlokasi di Bali Selatan,
tepatnya di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Kegiatan yang bisa lakukan di Pantai Pandawa
adalah bisa bersantai, berenang maupun sekedar berjemur di Pantai, selain
itu bagi anda yang suka olahraga air anda bisa menyewa kano dengan harga sewa
Rp. 50.000 per kapal, bagi anda yang takut tenggelam sudah tersedia jaket
pelampung.
f. Garuda Wisnu Kencana
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa
Inggris: Garuda Wisnu Kencana
Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian
selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa
Dua, Kabupaten
Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini,
direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali,
yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di
ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan
laut. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza
Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan
sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong
besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas
ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan
monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan
kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah
mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara
besar dan internasional.
Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan
bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat
untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan
sementara di daerah Tirta Agung.
g. Monumen Bajra Shandi
Monumen Bajra
Sandhi adalah monumen perjuangan rakyat Bali yang
terletak di Renon, Denpasar, Bali. Monumen ini menempati areal yang
sangat luas, ada beberapa lapangan bola di sekelilingnya.
Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen
Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan
lambang pesemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke
generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak
tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan
monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Lokasi monumen ini terletak di depan
Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD
Provinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon. Monumen
ini dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra atau
genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan Weda (mantra)
pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan
oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan
pembangunan monumen ini adalah untuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan
rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan
budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal melangkah
maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan.
h.
Puja Bandala
Puja
Bandala adalah sebuah tempat dimana terdapat lima tempat ibadah yang letaknya
berdampingan. Kelima tempat ibadah itu antara lain : Pura, Klenteng, Candi,
Gereja, dan Masjid. Ini semua menunjukkkan betapa terjaganya kerukunan,
keadilan, kemakmuran, toleransi antar umat beragama di Bali.
C. Pusat
Perbelanjaan
d.
Joger
Joger, dikenal dengan pabrik
kata-kata yang berlokasi di kawasan jalan raya Kuta dan di Desa Luwus
Bedugul Bali. Untuk yang di Kuta tempatnya sangat strategis dan hanya
memerlukan waktu 10 menit dari bandara Ngurah Rai. Untuk pastinya, alamat
Joger Bali berada di Jalan Raya Kuta.
Nama Joger diambil dari nama
pemiliknya sendiri yaitu bapak Joseph Theodorus Wulianadi yang digabung dengan
nama sahabatnya Bapak Gerard. Sahabatnya ini sangat berjasa dalam merintis
usaha pabrik kata kata ini. Pada tahun 1981 Joseph diberi hadiah pernikahan
oleh Gerard sebesar US $ 20.000 sebagai modal dari usahanya. Awalnya dibuka di
alamat Jalan Sulawesi no 37 Denpasar, namun sejak tanggal 7 Juli 1987 toko ini
pindah ke tempatnya sekarang di alamat Jalan Raya Kuta sebelah supermarket
Supernova.
Setiap pengunjung yang akan memasuki oleh-oleh
Joger ini akan disapa dengan ramah dan akan ditempeli stiker sebagai tanda
masuk VVIP dan akan dilakukan scaning. Didalam galery Joger ini ada
ruangan yang khusus memajang koleksi T-shirt, ruangan khusus souvenir seperti
mug, sandal, gantungan kunci dan lain sebagainya. Selain itu ada juga ruangan
yang unik bagi anda yang ingin mencari T Shirt anak-anak karena anda diharuskan
masuk melalui pintu yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter saja. Tentu bisa
dimengerti karena memang untuk anak-anak. Joger Bali hanya satu-satunya tempat
di Indonesia yang menjual jam terbalik dan merupakan ciri khas oleh-oleh
Joger Bali. Ada juga ruangan di pojok yang menawarkan souvenir berupa guci dan
pernak-pernik lainnya.
Dari segi harga tentunya relatif dan tentunya
pula kualitas barang yang ada di Joger ini sangat bagus. Cocok untuk anda yang
menginginkan oleh-oleh yang unik dan memiliki ciri khas.
e.
Krisna Bali
Krisna Bali merupakan toko
yang menawarkan berbagai produk ciri khas Bali yang menarik berupa beranekaragam bentuk
design T-Shirt kartun tentang Bali yang diproduksi sendiri, unik, lucu dan
menarik yang tidak ada ditempat lain. Selain itu di Krisna juga terdapat cemilan,
kerajinan tangan, bed cover, pernak pernik, tas kreasi, perak, lukisan, seni
pahat, anyaman dan masih banyak produk-produk hasil karya para pengrajin Bali
yang tidak kalah bagusnya. Harga produk di Krisna Bali tidak jauh berbeda
dengan ditempat lain, seperti di Sukawati. Di Krisna Bali pengunjung yang
datang tidak perlu susah-susah menawar, bahannya sedikit lebih bagus dengan
pilihan yang lebih banyak.
Pembangunan Krisna Bali berawal dari ide pemikiran
Gusti Ngurah Anom pemilik Cok Konfeksi dengan melihat cela pangsa pasar yang
ada. Pada tanggal 16 Mei 2007 Krisna Bali didirikan. Di bawah manajemen
Cok Konfeksi inilah Krisna Bali pertama, yang bertempat di Jalan Nusa Indah No
79 Denpasar, Bali berdiri dan kemudian berkembang sampai saat ini.
Adapun fasilitas saat ini yang ada di Krisna Bali
adalah lapangan parkirnya yang luas, tempat untuk makan dan minum, tempat
tunggu sopir, dan lainnya. Jika anda ingin berkunjung ke Krisna Bali ini untuk
membeli oleh-oleh ciri khas Bali waktu yang diperlukan sekitar 15 menit dengan
jarak tempuh lebih kurang 10 km perjalanan dari Kota Denpasar.
f.
Karang Kurnia
Karang kurnia adalah pusat oleh-oleh di pulau
bali yang didirikan oleh I Gede Wireyasa. berawal dari studi bandingnya di toko oleh-oleh Ia mencoba berbisnis sendiri. karang kurnia memiliki
beberapa cabang, yaitu:
1.
Jalan
Cargo Denpasar Bali
2.
Jalan
Gatot Subroto Denpasar Bali
Di sini bisa ditemukan berbagai macam
kerajinan dan oleh-oleh lainnya,seperti : lukisan, patung, pakaian anak dan
dewasa, bed cover, pernak-pernik,batik,dll. Barang-barang tersebut tidak
semuanya buatan bali melainkan banyak yang diambil dari pulau jawa seperti
batik. Pasar karang kurnia lebih murah dibanding pasar lain di Bali dengan
lahan parkir yang cukup luas dan suasana yang lumayan segar membuat pengunjung
merasa nyaman. Rombongan study tour kami datang ke sini sebagai ganti Pasar
Seni Sukowati karena keterbatasan waktu.
BAB
III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Bali merupakan salah satu daerah di
Indonesia yang menyajikan objek-objek wisata yang berskala nasional maupun
internasional. Selain itu, Bali juga merupakan daerah yang kental akan budaya
dan tradisi sehingga menarik untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam
dunia pendidikan. Objek-objek wisata yang menarik ini juga dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari mancanegara
sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan devisa
negara pada umumnya. Dengan adanya
pendidikan diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa bersyukur
kepada Allah SWT atas ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan inovatif
dalam mempelajari sesuatu sehingga mampu menciptakan ide yang berkembang
menjadi lebih baik dah bahkan lebih sempurna.
Study tour yang dilaksanakan oleh sebagian siswa SMA N 1 Ambarawa, ditujukan
untuk mengobati segala kepenatan dalam belajar selama dua tahun di sekolah. SMA
N 1 Ambarawa menjadikan Pulau Bali sebagai tempat tujuan wisata di luar
sekolah, karena objek wisata yang siswa kunjungi mengacu pada pendidikan yang
mampu menambah wawasan dan pengetahuan. Hal tersebut yang diterapkan pada
setiap kegiatan study tour SMA N 1 Ambarawa, dimana objek wisata yang
dikunjungi mayoritas adalah objek wisata alam, yaitu Danau Bedugul, Pantai
Kuta, Monumen BrajaSandhi, Tanjong Benoa, GWK, Pura Tanah Lot. Joger, dan
Karang Kurnia juga sebagai wisata belanja di Bali tidak lupa untuk dikunjungi
siswa sebagai tanda atau kenang-kenangan, jika siswa pernah ke Bali.
Siswa menikmati serta mengamati
selama kegiatan study wisata ke Bali. Siswa banyak mendapatkan pengalaman baru,
ilmu, ataupun wawasan lebih mengenai perjalanan study tour ke Bali.
Mulai perjalanan dari kampus SMA N 1 Ambarawa hingga Bali. Sehingga siswa dapat
menulis laporan perjalanan study wisata ke Bali.
II. Saran dan Kritik
Dalam rangka meningkatkan perkembangan ilmu
pengetahuan ada beberapa saran diantaranya:
1.
Untuk menumbuhkan konsep diri siswa agar siswa dapat
berperilaku kreatif, serta disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik,
menerima dengan terbuka, selalu mendorong siswa untuk menemukan ide-ide baru.
2.
Dengan adanya pembelajaran diluar ini siswa diharapkan
mampu untuk berfikir kreatif dan inovatif sesuai dengan kurikulum 2013.
3.
Semoga dengan adanya pembelajaran diluar lingkungan
sekolah ini membuat siswa menjadi berfikir objektif mengenai pentingnya untuk
selalu mencintai budaya bangsa. Serta tidak lupa menjaga dan melestarikan asset
budaya bangsa yang lainnya.
Selain saran juga terdapat beberapa kritik
yang harus disampaikan, antara lain :
1.
Perlu
ditingkatkan lagi dalam penulisan karya tulis dengan penggunaan bahasa .
2.
Kurang
detailnya mengenai penjelasan tentang objek wisata maupun tepat pembelanjaaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini Nita Dewi, dkk. 2016. BAHASA INDONESIA MATA
PELAJARAN WAJIB SMA/MA dan SMK/MAK
kelas XI semester 2. Klaten, Jawa Tengah : Viva Pakarindo
Alfitoriq.
2014. Laporan Karya Wisata ke Bali. [Online] Available at https://alfitoriq.wordpress.com/laporan-karya-wisata-ke-bali/
Wisatadewata.
2014. Monumen Perjuangan Rakyat Bali Brajasandhi. [Online] Available at http://www.wisatadewata.com/article/wisata/monumen-perjuangan-rakyat-bali-bajra-sandhi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta
http://www.warnawisata.com/bali/joger.html
LAMPIRAN
Ø Bus
Ø Rumah
Makan Kurnia Jawa Timur
Ø Rumah Makan Tongas Asri
Ø Rumah Makan Kenanga
Ø Rumah Makan Taman Sari
Ø
Rumah Makan Bidadari
Ø
Rumah Makan Bromo Asri
Ø Hotel Harrads
Ø Pelabuhan Ketapang
Ø
Kapal
Ø Danau Beratan, Bedugul
Ø Museum
Bajra Sandhi
Ø Pantai
Kuta
Ø Pulau
Penyu, Tanjong Benoa
Ø Pantai
Pandawa
Ø Garuda
Wisnu Kencana
Ø Tanah Lot
No comments:
Post a Comment