Saturday 21 April 2018

Contoh Khutbah Jum'at

Haii gaesss
pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan sedikit memberi contoh tentang kutbah Jum'at
langsung aja ke intinya yaaa



Tugas Khutbah






                      Nama            : Zakaria Ahmad

                      Kelas             : XI MIPA 1
                      No Absen      : 36





Khutbah 1 :
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Marilah kita bersama-sama taqwa kepada Allah, taqwa dalam arti menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, juga taqwa dalam arti memohon maghfirah kepada Allah SWT yang dalam istilah syar’i disebut taubat.                          Taubat artinya : “ Menyesal atas kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa yang telah lalu ; mencabut diri dari kemungkaran dan menghapuskan kemungkaran-kemungkaran pada diri kita dengan sebersih-bersihnya kemudian kita melaksanakan amalan-amalan shaleh”. Dengan ringkas taubat berarti berpindah dari keadaan yang dibenci dan dikutuki Allah, kepada kedaan yang diridlai dan dicintai Nya.
Pekerti yang seperti ini dengan pasti membukakan pintu kelepasan bagi orang-orang yag durhaka untuk menuju dan menambah dekat kepada Allah. Taubat itu sangat dianjurkan oleh Allah SWT sebagaimana firmanNya dalam Al-Qur’an:

Artinya : “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah wahai orang-orang yang beriman mudah-mudahan kamu mendapat kebahagiaan”. ( QS. An Nur, ayat 31 )
Firman Allah SWT selanjutnya menyatakan :



Artinya : “Sesungguhnya taubat yang diterima Allah, ialah taubat mereka yang memperbuat kejahatan sebab tak ada pengetahuannya, kemudian mereka bersegera meminta taubat, maka Allah menerima taubat mereka itu, dan Allah adalah Maha Mengetahui dan lagi Bijaksana”. ( QS. An Nisa’ , ayat 17 )
            Dari ayat tadi kita memperoleh pelajaran bahwa yang disebutkan taubat itu ialah menjauhkan diri dari maksiat dan menyesali diri karena telah terlanjur melakukan kemaksiatan kemudian berjanji sungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi kepada kemaksiatan lalu mohon ampun kepada Allah, lalu mengerjakan amal-amal shaleh. Apabila kita sudah dapat melaksanakan amal-amal shaleh maka kejahatan-kejahatan itu akan terhapus, sebagaimana firman Allah SWT menyatakan :

Artinya : “Bahwasanya kebajikan-kebajikan itu dapat menghapus kejahatan-kejahatan”.      ( QS. Hud, ayat 115 )
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman :

Artinya : “Bahwasanya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang suci dan bersih”. ( QS. Al-Baqarah, ayat 222 )
Ayat ini memberi kesan orang yang bertaubat itu akan memperoleh kebersihan dosa dan juga memperoleh kesayangan dan kecintaan Allah SWT. Dalam beberapa hadist Nabi Muhammad SAW menyatakan, bahwa Allah SWT  suka pada orang-orang yang bertaubatdan Allah SWT gembira terhadap orang-orang yang bertaubat. Kegembiraan Allah terhadap hamba-hambaNya yang bertaubat dikala ia bertaubat, lebih besar dari kegembiraan seseorang yang kehilangan sesuatu benda yang sangat disukai di kala benda itu ditemui kembali.
Diceritakan oleh Al-Hasan Bishri bahwa dikala Allah menerima taubat Nabi Adam a.s. para Malaikat mengucapkan selamat bahagia. Untuk menyampaikan ucapan itu Jibril dan Mika’il datang kepada Nabi Adam a.s. menyampaikan kabar gembira yaitu : “Bahwa Allah telah menerima baik taubatnya dan memita supaya Adam bersenang hati”. Di kala itu Adam bertanya kepada Jibril kalau boleh sesudahbertaubat ini bermohon, maka dimanakah kedudukan aku ini ?. Untuk memenuhi pertanyaan Adam lalu Allah menurunkan wahyuNya : “Hai Adam Aku berikan kepada keturunanmu susah dan payah dan Aku buka untuk mereka pintu taubat. Karena itu Aku menerima do’a dari keturunanmu sebagaimana Aku telah menerima do’amu ini, Aku tidak akan berlaku kikir kepada orang yang memohon ampun. Hai Adam Aku akan mengumpulkan orang-orang yang bertaubatdengan keadaaan yang menyegarkan hatinya dan menyenangkan”.  
 
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.
Sebagai manusia biasa kita sering menerjang larangan-larangan Allah baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja. Dalam hal ini hendaknya kita selalu memperbanyak perbuatan yang baik sebagaimana yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW :


Artinya : “Berbaktilah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan iringkanlah kejahatan dengan kebajikan, supaya ia menghapuskan dan bergaullah dengan manusia ramai dengan perangai yang baik dan tinggi”.
              Imam Ghozali berpendapat bahawa menjauhkan diri dari dosa besar itu dapat menutupkan dosa kecil yakni apabila kita terperosok dosa kecil tapi kita mampu menjauhkan dosa besar itu dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah kita kerjakan. Taubat yang hakiki ialah hendaknya kita cepat-cepat memohon maghfirah dan memohon ampunan kepada Allah SWT apabila kita telah terperosok kepada suatu kejahatan, demikian sesuai dengan firman Allah SWT :



Artinya : “Dan bukalah taubat itu bagi mereka yang mengamalakan kejahatan-kejahatan, sehingga apabila telah datang (tiba) saat mati barulah mereka berkata : “Saya bertaubat sekarang ini”. Tidaklah diterima taubat mereka yang mati dalam kekafiran; mereka orang-orang inilah yang telah Kami sediakan untuknya adzab yang pedih”.
Dari keterangan ayat diatas , kita dapat mengambila kesimpulan bahwa bahwa unsur-unsur taubat ialah :
1.     Menjauhkan diri dari maksiat
2.    Menyesali diri karena telah keterlanjuran melakukan kemaksiatan.
3.    Berkemauan dan berjanji sungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi kepada kemaksiatan .
4.    Memohon ma’af dan ampunan dari yang mempunyai hak diri.



Sesudah itu terus langsung mengerjakan amalan-amalan baik yang wajib maupun sunnah  terus meningkatkan ibdah kita kepada Allah SWT.


No comments:

Post a Comment